thanks

PAK ILUT UCAPKAN TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN NYA

tukar template

Change Background of This Blog!


dg

PAK ILUT AKAN TERUS BERKARYA SAMPAI MATI

baca di bawah ini ya!

Selasa, 19 Oktober 2010

0 ASAL MULA BHS INDONESIA


Jangan Lupa Tinggalkan Komentar Kalian Ya...!!!
Sumbangan Bahasa Melayu Riau Kepada Bahasa Indonesia
Kantor Balai Pustaka Indonesia.
Oleh : Prof. Dr. Khaidir Anwar, MA.

Tulisan ini menjelaskan sumbangan bahasa Melayu Riau terhadap bahasa Indonesia. Sumbangan itu dianggap luar biasa, bahkan seakan melimpah dan menyeluruh. Besarnya sumbangan bahasa Melayu itu bertolak dari beberapa ciri, antara lain fungsinya sebagai alat komunikasi dalam kehidupan tradisional dan modern, mudah menyesuaikan dengan dunia modern, mengandung unsur efisiensi bahasa yang cukup besar, dan lain-lain. Dewasa ini bahasa Indonesia telah mendapat sumbangan dari bahasa daerah, terutama Jawa. Sumbangan bahasa Melayu sendiri terlihat berkurang.
1. Pendahuluan
Pada umumnya orang mengetahui bahwa bahasa lndonesia yang sekarang berasal dari bahasa Melayu. Istilah bahasa Melayu sendiri mengacu pada bahasa Melayu Riau, yaitu bahasa Melayu yang diajarkan di sekolah-sekolah sebelum Perang Dunia II berkecamuk. Beberapa bahasa daerah juga memberikan sumbangan kepada bahasa Indonesia, seperti bahasa Jawa, Sunda, dan lain-lain. Bahkan, bahasa Indonesia juga mendapat sumbangan dari bahasa Barat. Penerbitan buku di Leiden dengan judul European Loan Words in Indonesian: A Checklist of Words of European Origin in Bahasa Indonesia and Traditional Malay tahun 1983 mengingatkan tentang sumbangan bahasa-bahasa Barat kepada bahasa Indonesia.“Apa sumbangan bahasa Melayu Riau terhadap bahasa Indonesia? Akankah semua kata yang berada dalam kamus Melayu dimasukkan ke dalam bahasa Indonesia? Bagaimana dengan tata bahasanya?” Penulis memperkirakan hal ini sama dengan berbagai buku tentang gramatika bahasa Melayu yang juga dapat dianggap membicarakan bahasa Indonesia. Kalau demikian jalan pikiran kita, maka kita hanya mengganti nama saja, yaitu dari bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia. Akan tetapi, cara seperti ini tentunya bukan satu-satunya jalan untuk melihat persoalan (Anwar, 1980: 24–27).
2. Masalah Nama
Selain diperingati sebagai bulan Sumpah Pemuda, bulan Oktober juga diingat sebagai bulan pengukuhan bahasa persatuan, bahasa Indonesia.“Apakah sesudah peristiwa Sumpah Pemuda tahun 1928 kita sudah benar-benar mempunyai bahasa Indonesia, atau lebih tepat lagi menanamkan bahasa Melayu sebagai bahasa Indonesia? Ataukah pada waktu itu orang Indonesia menganggap bahwa bahasa Melayu Riau sama dengan bahasa Indonesia?” Sepanjang pengetahuan penulis, belum ada kesepakatan bulat di antara golongan nasionalis Indonesia pada waktu itu tentang hal tersebut. Banyak orang yang menginginkan kemerdekaan Indonesia, namun tidak setuju bahasa Melayu disebut bahasa Indonesia. Penulis sudah pernah membahas masalah ini di buku lain (Anwar, 1980: 24–27).

0 komentar:

Posting Komentar

ikan ku

motivasi